Rabu, 23 Januari 2013

Wallet Rock dangdut Kebumen

Lagi - lagi Kabupaten Kebumen Jawa Tengah mempunyai grup musik yang Oke. Grup ini didirikan atas dasar rasa kebersamaan yang cukup tinggi dari masing - masing anggota. Wah kalau saya menceritakan tentang kekompakan dan kebersamaannya, bakal ga cukup waktu buat nulis nih. Yang jelas grup ini Top Markotop lah,,,,,,,,,dijamin sudah berani bersaing deh. Kalau ada yang belum percaya, silakan ngeJob sendiri untuk acara anda.
Bagi anda orang Kebumen, ga usah bingung cari grup musik untuk mengisi hiburan di acara hajatan anda. Ayo hubungi saja Wallet Rock dangdut. Ga cuma dangdut aja lho,,kalau anda mau pesen lagu Rock juga boleh. Namanya aja Rock dangdut kok.
Untuk saat ini Wallet Rock dangdut punya Basecamp di Kembaran Kebumen, di rumah salah satu Personel Wallet yang merangkap sebagai Ketua ( Kalau aku sebut dia Pak RT ) alias yang megang Wallet. Namanya Mas Yoga. Kalau dihitung pengalamannya diatas panggung, mungkin sudah ada ribuan panggung musik pernah ditaklukannya.Hebat toooo????
Ah,,,,,,sudahlah ga usah panjang lebar. Kalau terlalu panjang kasihan Ibu - ibu, kalau terlalu lebar kasihan Bapak - bapak. Coba anda lihat saja tayangannya di  
http://www.youtube.com/user/MrPurwanto85?feature=watch

Minggu, 15 Agustus 2010

Jumat, 13 Agustus 2010

Proposal Silaturahmi Pekeongan+Keputihan

PANITIA PENYELENGGARA SILATURAHMI IDUL FITRI
DUKUH PEKEONGAN DAN KEPUTIHAN DESA SIDOMULYO 2010

No : Kepada Yth.....................
Hal : Proposal Pengajuan Dana
Lamp : 3 Bendel

Assalamu”alaikum Wr, Wb,
Segala puji bagi Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmatnya. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayahNya, Amin.
Berdasarkan hasil rapat pemuda pada tanggal 07 Agustus 2010 yang diselenggarakan di Balai desa Sidomulyo diputuskan bahwa akan diselenggarakan kegiatan Silaturahmi dan Halal bi halal dukuh Pekeongan dan Keputihan yang akan dilaksanakan pada Lebaran hari ke – 3.
Mengingat besarnya anggaran dana yang dibutuhkan, kami bermaksud memohon bantuan dana dari warga Pekeongan dan Keputihan yang merantau di luar kota.
Besarnya perincian dana, susunan acara dan Struktur Kepanitiaan terlampir.
Besar harapan kami untuk kesuksesan Penyelenggaraan Silaturahmi yang akan kami adakan. Atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.
Wassalamu”alaikum Wr, Wb,

Ketua 1 Ketua 2


Tarjianto / Tipong Junarji Edi Warsito

Penanggung jawab Penasihat


Suwandi Soeharto, BA
( Kepala Desa Sidomulyo) ( Ketua BPD Sidomulyo )
PERINCIAN DANA ACARA SILATURAHMI IDUL FITRI DUKUH PEKEONGAN DAN KEPUTIHAN DESA SIDOMULYO 2010


PENGELUARAN :
1. Kyai : Rp. 300.000
2. Tarub : Rp. 400.000
3. Panggung : Rp. 300.000
4. Sound System : Rp. 400.000
5. Dekorasi : Rp. 100.000
6. Dokumentasi : Rp. 100.000
7. Keamanan : Rp. 200.000
8. Hiburan : Rp. 200.000
9. Administrasi : Rp. 100.000
10. Transit Kyai : Rp. 200.000
11. Cadangan : Rp. 500.000
12. Snack 4500 X 600 undangan : Rp. 2.700.000
Jumlah : Rp. 5.500.000





Ketua 1 Ketua 2


Tarjianto / Tipong Junarji Edi Warsito




SUSUNAN ACARA

Jam Acara Penanggung Jawab
08.00 – 08.15
08.15 – 09.15


09.15 – 09.30
09.30 – 09.45
09.45 – 11.15
11.15 – 11.30
13.00 – 16.00 Pembukaan
Sambutan :
• Ketua Panitia
• Kepala Desa
Gema wahyu illahi
Istirahat
Pengajian
Penutup & Doa
Hiburan
Sie Acara


Sie Rohani
Adhesi Grup

Sie Rohani
Adhesi Grup












Ketua 1 Ketua 2


Tarjianto / Tipong Junarji Edi Warsito




STRUKTUR KEPANITIAAN ACARA SILATURAHMI IDUL FITRI DUKUH PEKEONGAN DAN KEPUTIHAN DESA SIDOMULYO 2010

Penanggung Jawab : Suwandi ( Kepala Desa Sidomulyo )
Penasihat : Soeharto, BA ( Ketua BPD Sidomulyo )
1. Ketua 1 : Tarjianto
2. Ketua 2 : Junarji Edi Warsito
3. Sekretaris : Rokhmat Purwanto
Sugeng Eko SP
4. Bendahara : Sigit Wahyu Widodo
Susi
5. Seksi Kemanan : Marso
Basimin
6. Seksi Acara : Sugeng Eko SP
7. Seksi Rohani : Solehudin
8. Seksi Dekorasi : Sugito, SPd
Ademan
9. Seksi Perlengkapan: Suharno
Margo Wibowo
10. Seksi Hiburan : Rokhmat Purwanto
11. Seksi Konsumsi : A”ah
Teguh Boniman
12. Seksi Humas :
RT / RW Nama
01 / 01
02 / 01
03 / 01
01 / 02
02 / 02
03 / 02
Siswantoro & Bp. Nasimin
Mikrojun & Teguh Boniman
Sodali & Mulyanto
Suryadi (Gano ) & Mulyanto
Sukiman & Sunaryo
Nasihin & Mardiyanto

Senin, 15 Februari 2010

Adhesi Stiker

Pemasangan EKG

- V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna merah
- V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning
-V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau
- V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat
- V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam
- V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu
• Lead EKG
Terdapat 2 jenis lead :
A. Lead bipolar : merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode
• Lead I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+)
• Lead II : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+)
• Lead III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+)
B. Lead unipolar : merekam beda potensial lebih dari 2 elektode
Dibagi 2 : lead unipolar ekstremitas dan lead unipolar prekordial
Lead unipolar ekstremitas
• Lead aVR : merekam beda potensial pada tangan kanan (RA) dengan tangan kiri dan kaki kiri yang mana tangan kanan bermuatan (+)
• Lead aVL : merekam beda potensial pada tangan kiri (LA) dengan tangan kanan dan kaki kiri yang mana tangan kiri bermuatan (+)
• Lead aVF : merekam beda potensial pada kaki kiri (LF) dengan tangan kanan dan tangan kiri yang mana kaki kiri bermuatan (+)
Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di dada dengan ketiga lead ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6
Kertas EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horisontal dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04 detik, 5 mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan voltase yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,1 mV.
Kurva EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel. Proses listrik terdiri dari :
• Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P)
• Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena bersamaan dengan depolarisasi ventrikel)
• Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
• Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST)
Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak gelombang U.
EKG 12 Lead
Lead I, aVL, V5, V6 menunjukkan bagian lateral jantung
Lead II, III, aVF menunjukkan bagian inferior jantung
Lead V1 s/d V4 menunjukkan bagian anterior jantung
Lead aVR hanya sebagai petunjuk apakah pemasangan EKG sudah benar
Aksis jantung

Sumbu listrik jantung atau aksis jantung dapat diketahui dari bidang frontal dan horisontal. Bidang frontal diketahui dengan melihat lead I dan aVF sedangkan bidang horisontal dengan melihat lead-lead prekordial terutama V3 dan V4. Normal aksis jantung frontal berkisar -30 s/d +110 derajat.Deviasi aksis ke kiri antara -30 s/d -90 derajat, deviasi ke kanan antara +110 s/d -180 derajat.
Sekilas mengenai EKG Normal


Gelombang P
Nilai normal :
Lebar ≤ 0,12 detik
Tinggi ≤ 0,3 mV
Selalu (+) di lead II
Selau (-) di lead aVR
Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar 0,12-0,20 detik.
Gelombang QRS (kompleks QRS)
Nilai normal : lebar 0,04 - 0,12 detik, tinggi tergantung lead.
Gelombang Q : defleksi negatif pertama gelombang QRS
Nilai normal : lebar < 0,04 detik, dalam < 1/3 gelombang R. Jika dalamnya > 1/3 tinggi gelombang R berarti Q patologis.
Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya di Lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, dilead V4, V5 dan V6 makin menghilang atau berkurang dalamnya.
Gelombang T
Merupakan gambaran proses repolirisasi Ventrikel. Umumnya gelombang T positif, di hampir semua lead kecuali di aVR
Gelombang U
Adalah defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebabnya timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat repolarisasi lambat sistem konduksi Interventrikuler.
Interval PR
Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya implus melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi Ventrikuler
Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekkordial dapat berpariasi dari – 0,5 sampai +2mm. segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST eleveasi dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi
Cara menilai EKG
• Tentukan apakah gambaran EKG layak dibaca atau tidak
• Tentukan irama jantung ( “Rhytm”)
• Tentukan frekwensi (“Heart rate”)
• Tentukan sumbu jantung (“Axis”)
• Tentukan ada tidaknya tanda tanda hipertrofi (atrium / ventrikel)
• Tentukan ada tidaknya tanda tanda kelainan miokard (iskemia/injuri/infark)
• Tentukan ada tidaknya tanda tanda gangguan lain (efek obat obatan, gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan fungsi pacu jantung pada pasien yang terpasang pacu jantung)
1. MENENTUKAN FREKWENSI JANTUNG
Cara menentukan frekwensi melalui gambaran EKG dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
a. 300 dibagi jumlah kotak besar antara R – R’
b. 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R – R’
c. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik tsb kemudian dikalikan 10 atau ambil dalam 12 detik, kalikan 5
2. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai berikut
- Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak
- Tentukan berapa frekwensi jantung (HR)
- Tentukan gelombang P ada/tidak dan normal/tidak
- Tentukan interval PR normal atau tidak
- Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka irmanya disebut dengan Irama Sinus (“Sinus Rhytem”)
Kriteria Irama Sinus adalah :
- Iramanya teratur
- frekwensi jantung (HR) 60 – 100 x/menit
-Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T
- Gelombang QRS normal (0,06 – <0,12 detik)
- PR interval normal (0,12-0,20 detik)
Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan

Minggu, 14 Februari 2010